Ini adalah seutas tasbih yang mengandungi 1000 bijian yang dinisbahkan kepada Imam Quthubul Irsyad al-Habib 'Abdullah bin 'Alawi bin Muhammad al-Haddad r.a. Bid`ah atau tidaknya menggunakan tasbih, bukan persoalanku, tetapi aku yakin para ulama tidak menyimpang dari jalan salafus sholeh yang tentunya berteraskan kepada jalan Junjungan Nabi s.a.w. Sekian ramai ulama yang a'laam yang tasbih sentiasa berada di tangan mereka untuk membantu mereka berzikir kepada Allah dan untuk menjalankan zikrullah pada tangan dan jari jemari mereka. Antaranya Imam Hasan al-Bashri, Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani, Imam as-Sayuthi dan banyak lagi. Renung sejenak, bukankah mereka-mereka ini layak untuk dijadikan ikutan (worthy to be followed), bukankah mereka-mereka ini warisnya Rasulullah s.a.w. ? Kalau bukan mereka, maka siapakah lagi yang layak ? Penggunaan tasbih telah merata di kalangan umat ini zaman berzaman berkurun-kurun sejak dahulu sehingga kini. Justru itu kenapa baru kini dipermasalahkan ? Bukankah atsar telah jelas menyatakan "ma ra ahu muslimuna hasanan fa huwa 'inda Allahi hasan" [Apa-apa yang dipandang baik oleh orang-orang Islam, maka ianya juga baik di sisi Allah]. Tidak cukupkah endorsement yang telah diberikan oleh para ulama tersebut baik secara senyap atau secara terang melalui tulisan dan amalan ? Kalau pun khilafiyyah, maka ianya persoalan pegangan pribadi, tidak pernah terdengar pihak yang mewajibkan penggunaannya, maka kenapa ada pihak yang mengharamkan penggunaannya ? Kalau khilafiyyah, hendaknya berlapang dada. Allahumma faqqihna fid din.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan